Mendengar SKRIPSI rasanya jantung ini tidak tahan. Entah sejak kapan aku menjadi seorang yang pesimis, mencari zona aman seaman amannya, mencari jalan praktis, merasa diri tidak mampu dan merasa teramat rendah diri. Semua seperti tidak pernah kubayangkan sebelumnya. Kupikir aku seorang yang idealis dan konsisten. Merasa sudah bisa mengajak oranglain untuk tetap bersemangat menghadapi persoalan hidup. Kupikir aku memang mampu mengatasi beban masalah yang berat karena sering jatuh dalam kegagalan yang membuatku semakin tertarik untuk gagal lagi. Kupikir itu sudah menjadi kelebihanku. Tetapi untuk mendengar kata SKRIPSI saja saat ini membuatku takut. Entah apa penyebabnya aku pun tak tahu, sepertinya aku tahu tetapi aku menampisnya malu. Aku mengukur sendiri kemampuanku dibawah "nilai rata-rata". Hal yang mutlak dilakukan seorang yang berjiwa pesimis. Aku mencari celah untuk keluar dari ketakutan ini. Namun keegoisan pemikiran seorang pesimis hanya akan semakin