Skip to main content

sedikit tulisan untuk pengemis dan penjaja halal di jalanan Bandung

Jangan tunggu dan desak pemerintah membuat peraturan dan bertindak, karena itu hanya akan menjadi formalitas, selama moral pejabat Bangsa Indonesia masih kotor dan menganggap sepele hal ini. 
Pengemis dan pengamen semakin lama semakin marak saja, terutama di kota dimana aku menuntut ilmu, Bandung.
Banyak orang sukses di kota ini, sehingga banyak pula yang mengemis rejeki mereka.
Tanpa sadar, dengan memberi kepada pengamen sekecil apapun, akan menambah semangat mereka untuk mengharapkan yang lebih banyak lagi dari orang lain.
Bukankah itu sama saja dengan memelihara mereka??
Apalagi pengemis yang banyak saat ini bukan yang disabilitas, namun mereka yang sehat jasmani dan bahkan tidak terlihat kekurangan makanan.
Saya pribadi saat jengkel ketika melihat seorang ibu yang duduk di depan indomaret du.
Beliau akan menengadahkan kobokannya ketika ada yang keluar dari indomaret.
Ibu itu sehat dan gemuk. Apakah dia tidak bisa mencari pekerjaan lain yang lebih halal? sementara yang lainnya berusaha menjajakan apapun yang halal di jalanan misalnya koran dll.
Itu hanya sau contoh dari sekian banyak fakta lain yang saya temukan.
Mulai dari yang berpura-pura buta, pincang, kulit terbakar dan banyak kebohongan lain yang mereka lakukan untuk menipu hati orang-orang.
Entahlah, saya tidak ingin menyebut seorang yang memberi kepada pengemis adalah seorang yang dermawan, bagi saya mereka sama sekali tidak dermawan.
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menyalurkan sumbangan misalnya ke kotak sumbangan panti dan ke tempat ibadah masing-masing agama. Apalagi sumbangan itu akan sampai ke orang yang lebih tepat.
Saya menyoroti pedagang di jalanan sepanjang lampu merah, betapa mereka dengan semangat menebar senyum menjajakan dagangannya di terik matahari, sungguh saya terpukul.
Saya bingung apa yang dapat saya lakukan ! apalagi melihat penjaja mainan, berapa persen orang yang ingin membeli mainannya disaat macet seperti itu, mungkin hanya 2% bahkan tidak ada apabila dalam hitungan hari.
Suatu saat nanti aku ingin mereka dapat pencerahan untuk meniti pekerjaan yang lain, saat ini aku hanya bisa menulisnya. Tapi semangatku utk mewujudkannya tidak akan pernah mati.

*tuisan ini dipindahkan dari intanpertiwisianipar.tumbr.com*

Comments

Popular posts from this blog

Jangan Pernah Berhenti Belajar

(Tulisan ini untuk diikutsertakan dalam seleksi www.beasiswadataprint.com dengan tema "Sikap untuk Meningkatkan SDM Indoneisa agar sejajar dengan negara maju" ) Mencetak generasi cerdas! Satu yang menurut saya membedakan masyarakat Indonesia dengan masyarakat negara maju adalah pola pikir tentang belajar dan haus akan pengetahuan.   Dukungan pemerintah terhadap pendidikan atau insentif pendidikan tentu sangat berpengaruh dalam dunia pendidikan Bangsa ini.  Kesempatan belajar di negara maju membuat anak-anak mengecap pendidikan yang layak sehingga dapat belajar dengan fokus tanpa memikirkan biaya pendidikan yang ditanggung. Namun tulisan ini bukan untuk (sekedar) mengkritik pemerintah namun untuk menitikberatkan perbedaan yang ada. Masalah insentif pendidikan ini lalu merambah ke tenaga pendidik dan minat belajar anak. Jika insentif yang diberikan pemerintah sangat tidak memadai, maka sekolah yang terfasilitasi dan pendidik yang kompeten pun sulit dijump

Headline Kompasiana.com

tampilan headline kompasiana dari facebook Subuh hari ini seperti biasa belum tidur, dan akhirnya memilih untuk menulis. Aku memilih untuk menulis apa yang sedang kupikirkan saja. Kebetulan aku memang sedang kesal karena surfing internet malam ini kurang begitu lancar karena beberapa kendala. Jadilah aku menulisnya dengan judul "kekesalan saat menjelajah internet" Entah kenapa tadi malam itu niat banget untuk menulis di kompasiana. Hitung-hitung juga karna udah lama bikin akunnya tapi belum pernah nge post sesuatu. Pas siang buka internet lagi, what a surprise nya itu ternyata tulisanku  masuk headline kompasiana.com dan udah dibaca sebanyak 842 kali dengan 13 komentar dan 4 bintang (sekitar pukul 14.30), Diluar share di twitter dan facebook. Puji Tuhan banget, senangnya itu bikin senyum-senyum sendiri. Ga nyangka aja langsung segitunya, padahal tulisan di blogspot ini aja dibaca belum nyampe sebanyak itu dalam hitungan waktu sesingkat itu pula hehe.