(Tulisan ini untuk diikutsertakan dalam seleksi www.beasiswadataprint.com dengan tema "Sikap untuk Meningkatkan SDM Indoneisa agar sejajar dengan negara maju" )
Mencetak generasi cerdas!
Satu yang menurut saya membedakan
masyarakat Indonesia dengan masyarakat negara maju adalah pola pikir tentang
belajar dan haus akan pengetahuan.
Dukungan pemerintah terhadap pendidikan
atau insentif pendidikan tentu sangat berpengaruh dalam dunia pendidikan Bangsa
ini. Kesempatan belajar di negara maju
membuat anak-anak mengecap pendidikan yang layak sehingga dapat belajar dengan
fokus tanpa memikirkan biaya pendidikan yang ditanggung. Namun tulisan ini
bukan untuk (sekedar) mengkritik pemerintah namun untuk menitikberatkan perbedaan
yang ada.
Masalah insentif pendidikan ini
lalu merambah ke tenaga pendidik dan minat belajar anak. Jika insentif yang
diberikan pemerintah sangat tidak memadai, maka sekolah yang terfasilitasi dan pendidik
yang kompeten pun sulit dijumpai dan para murid tidak memiliki motivasi dalam
belajar.
Akibatnya adalah, masyarakat
tidak banyak yang berorientasi untuk menggali ilmu lebih dalam lagi. Berfikir untuk
menyelesaikan sekolah dengan cepat tanpa belajar keras dan langsung bekerja
untuk bertahan hidup. Terutama lulusan-lulusan muda yang tidak mampu
melanjutkan studi ke tingkat yang lebih tinggi (universitas) atau bahkan putus
sekolah, tentu karena alasan-alasan ekonomi dan kurangnya motivasi tadi.
Terbentuknya generasi seperti ini
akan sangat disayangkan, karena bukan salah seseorang apabila terlahir dari
kemiskinan dan tidak ada dukungan motivasi dari pihak manapun. Memang tidak
bisa dipungkiri peran pemerintah untuk bidang pendidikan sangat dibutuhkan
disini.
Kurangnya motivasi belajar
membentuk pola pikir yang sempit dan sulit untuk berkembang, apalagi diharapkan
untuk mensetarakan dengan negara maju, rasanya mustahil.
Menurut saya, akar dari pola
pikir yang berbeda dengan negara maju ini adalah motivasi belajar itu sendiri.
Lalu bagaimana meningkatkan
motivasi belajar?
sumber: google
Melalui peran keluarga dan peran
sekolah sebagai pendidik generasi muda. Tidak bisa dipungkiri bahwa kecerdasan terbentuk
dari masa kanak-kanak. Disinilah akar permasalahan itu dapat dicegah untuk
melahirkan generasi baru yang cerdas.
Satu yang terpenting adalah mengajarkan moral yang baik dan menjaga integritas.
Dalam keluarga, orangtua atau saudara
dapat mengajarkan moral dengan selalu berperilaku baik sehingga dapat diterima
di masyarakat dan tidak menerima tekanan mental yang berarti. Ini sangat
mendukung motivasi belajar anak selain juga dengan memotivasi secara langsung
dengan mengenalkan pendidikan di dalam rumah.
sumber: google
Di sekolah, para guru mengajarkan
integritas bahwa ilmu adalah senjata wajib dan ujian adalah hasil kinerja
sendiri. Memberi nilai yang memang sesuai dengan hasil kerjanya, sehingga anak
akan belajar untuk menghasilkan yang terbaik. Hal ini juga harus diikuti dengan
menerapkan kurikulum yang baik agar sang anak tidak mengejar nilai tetapi
mengejar ilmu.
sumber: google
Kedua langkah diatas adalah
motivasi awal anak untuk belajar dengan moral dan integritas yang baik sejak
dini. Sehingga peluang untuk nantinya akan menjadi generasi yang cerdas semakin
besar.
Untuk generasi saat ini yang
menjadi harapan bangsa, jagalah moral dan pasanglah sikap integritas dalam
dirimu sendiri. Jangan pernah berhenti belajar bagaimanapun keadaanmu. Belajar mengejar
ilmu, belajar dari kegagalan, belajar dari pengalaman orang lain. Belajarlah untuk
kebaikan masa depanmu dan kebaikan bangsa ini.
sumber: google
Comments
Post a Comment