Ini adalah awal yang baik untuk mencintai senin.
Senin pagi pertamaku di Nielsen.
Senin setelah aku baru saja menghabiskan akhir pekan penuh dengan abang dan kakakku.
Menghabiskan waktu dengan mereka adalah momen-momen terindah yang membuatku selalu kembali se-bahagia masa kecilku dulu.
Pagi dimana aku harus memberi salam perpisahan untuk mereka kembali ke tempat kerja masing-masing dan aku pun mulai bekerja.
Pagi yang mengingatkanku untuk berdiri diatas kaki ku sendiri.
Pagi yang bagiku cukup mengharukan sampai tanpa sadar aku menitikkan air mata untuk salam tadi.
Pagi yang baik untuk memulai senin
Kudendangkan lagu syukur
Siapakah aku ini Tuhan, jadi biji matamu
Dengan apakah kubalas Tuhan s'lain Puji dan sembah Kau..
.
.
.
Ah sungguh aku sudah merindukan mereka lagi
Comments
Post a Comment