Skip to main content

Tentang Belajar Menjadi (Lebih) Dewasa

Seiring bertambahnya umur, memang sewajarnya manusia semakin dewasa.

Lebih utama adalah dewasa dalam pola pikir.

Bagiku pribadi, kedewasaan terbentuk setiap kali aku mampu mengatasi permasalahan-permasalahan dalam hidup dan keseharianku.

Jadi tidak ada yang salah  dengan peribahasa semakin tua semakin dewasa.

Namun yang menjadi perbedaannya adalah apa yang terjadi setelah keluar dari permasalahan tersebut?

Apakah berakhir dengan menjadi semakin positif atau malah sebaliknya? menjadi negatif.
Inilah yang menurutku pribadi yang membuat mengapa banyak orang yang berumur ternyata tidak dapat dikatakan seorang yang dewasa.

Hidup memang tidak ada yang berjalan mulus tanpa masalah. Setiap orang pasti memiliki masalah dalam hidupnya. Besar kecilnya tentu sangat relatif, semua tergantung bagaimana kita memandangnya.

Pentingnya berfikir positif dalam setiap masalah akan menjadi penentu penting dalam pembetukan kedewasaan kita.

Sering kali setiap ada masalah aku melatih diriku untuk mengatakan "Ketika aku bisa melewati ini, aku sudah belajar satu hal lagi dalam hidup sehingga aku akan lebih kuat kedepannya, tetaplah berbuat baik"

Kata-kata ini awalnya diajarkan oleh ibuku dan saat ini sangat ampuh seiring bertambahnya hari, bertemu dengan orang baru dan semakin banyak hal-hal baru dalam hidup ini.


Sehingga aku mengambil kesimpulan bahwa kedewasaan adalah bagaimana untuk tetap bertahan menjadi seorang yang positif hari ke hari.



Selamat ulang tahun ke 24 untuk diriku sendiri...
Selamat belajar dan memaknai kedewasaan.








Comments

Popular posts from this blog

Jangan Pernah Berhenti Belajar

(Tulisan ini untuk diikutsertakan dalam seleksi www.beasiswadataprint.com dengan tema "Sikap untuk Meningkatkan SDM Indoneisa agar sejajar dengan negara maju" ) Mencetak generasi cerdas! Satu yang menurut saya membedakan masyarakat Indonesia dengan masyarakat negara maju adalah pola pikir tentang belajar dan haus akan pengetahuan.   Dukungan pemerintah terhadap pendidikan atau insentif pendidikan tentu sangat berpengaruh dalam dunia pendidikan Bangsa ini.  Kesempatan belajar di negara maju membuat anak-anak mengecap pendidikan yang layak sehingga dapat belajar dengan fokus tanpa memikirkan biaya pendidikan yang ditanggung. Namun tulisan ini bukan untuk (sekedar) mengkritik pemerintah namun untuk menitikberatkan perbedaan yang ada. Masalah insentif pendidikan ini lalu merambah ke tenaga pendidik dan minat belajar anak. Jika insentif yang diberikan pemerintah sangat tidak memadai, maka sekolah yang terfasilitasi dan pendidik yang kompeten pun sulit dijump

Headline Kompasiana.com

tampilan headline kompasiana dari facebook Subuh hari ini seperti biasa belum tidur, dan akhirnya memilih untuk menulis. Aku memilih untuk menulis apa yang sedang kupikirkan saja. Kebetulan aku memang sedang kesal karena surfing internet malam ini kurang begitu lancar karena beberapa kendala. Jadilah aku menulisnya dengan judul "kekesalan saat menjelajah internet" Entah kenapa tadi malam itu niat banget untuk menulis di kompasiana. Hitung-hitung juga karna udah lama bikin akunnya tapi belum pernah nge post sesuatu. Pas siang buka internet lagi, what a surprise nya itu ternyata tulisanku  masuk headline kompasiana.com dan udah dibaca sebanyak 842 kali dengan 13 komentar dan 4 bintang (sekitar pukul 14.30), Diluar share di twitter dan facebook. Puji Tuhan banget, senangnya itu bikin senyum-senyum sendiri. Ga nyangka aja langsung segitunya, padahal tulisan di blogspot ini aja dibaca belum nyampe sebanyak itu dalam hitungan waktu sesingkat itu pula hehe.